Monday, March 19, 2012

Naik motor, Mobil, Sepeda, Jalan, atau Angkot?

Duh lagi-lagi gue membuat tulisan aneh. Ah ini para pembaca kayaknya hidupnya udah seneng ya, jadi doa-doa anda yang isinya supaya TA saya lanca kurang didengar sama yang diatas. Hidup susah dikit dong, atau pura-pura susah juga gapapa kok hihi. Ohya lagi-lagi ide tulisan ini muncul saat gue lagi naik motor, Alhamdulillah tak ada kecelakan lah pas mikirin ini. Duh gatau motor gue itu tuh kayak punya jiwa deh, tar gw ceritain lain kesempatan deh bahwa saat lo sayang ama suatu barang, entah kenapa barang tersebut punya nyawa dan respek ke si pemilik. Ah udah ngaco nih.

Jadi gini, sebenernya gue tuh entah keras kepala atau gimana, gue kuliah tuh kira-kira 2km dari kosan. Keliatannya sih deket, gw yakin kalo semua bangunan dipangkas semua, dari kamar gue bisa keliatan tuh gedung mesin “tercinta”. Tapi males juga kalo jalan kaki tiap hari pulang pergi haha. Gue Cuma mau bandingin sama semua kendaraan yang gw coba naiki dari kosan ke kampus dan perbandingannya dan alasan gw memilih itu haha.

Ini adalah transportasi yang pernah gue coba naiki dari kosan ke kampus :
1.    Motor
2.    Mobil
3.    Sepeda
4.    Jalan Kaki
5.    Gelinding
6.    Angkot

Bisa dilihat dari tabel yang gw coba buat sederhana, dan gw yakin kalo pun diteliti lebih lanjut masuk ke jurusan energi ato jurusan arsitektur untuk TA seseorang mungkin, hasilnya gak akan beda jauh. Kecuali masuk ke jurusan politik, mungkin data gak akan bisa menolong banyak ketika dipolitisasi dan tentunya hasil bacaannya ya sesuai yang kuat dalam politik.

Asumsi yang digunakan :
  1. Steady state
  2. Isolated System
  3. No friction 
  4. Isentropik
  5. Tidak hujan (karena kalau hujan gue yakin kerapatan udara berubah menjadi lebih padat sehingga metabolism menghasilkan pembakaran yang lebih efisiensotoy kelas dewa)
  6. Apapun sepedanya energinya mirip lah (sepeda 30 juta sama 300 ribu cuma beda di prestise aja, energi ga beda jauh)
  7. Apapun sepatunya energinya juga mirip (sepatu 50 ribu sama 500ribu paling beda kenyamanan doang),
  8. Motor gue pake yamaha mio setelan karbu standard dan knalpot standar (beda settingan beda hasil)
  9. Mobil diambil yang paling banyak dikampus aja yaitu yaris atau jazz. Kalo mobilnya bawa audi, bmw, hummer mungkin akan diadakan koreksi banyak mengingat harga yang tidak masuk akal dan untuk mencapai 10km/l, sang pengemudi harus ngemis darah ke engine-nya
  10. Angkot standar lah, saat ini sih belom ada angkot pake bmw ato hummer
  11. Angkot per manusia maksudnya didalam angkot ada sekitar 3 orang (ayam, kambing, sayuran, atau mayat tidak dianggap)
  12. Sepiring lauk dan nasi bisa tahan dari pagi sampe sore lah.

Okeh langsung sajah ya, dari semua diatas, gak usah repot-repot baca, cukup liat di baris yang bawah-bawah aja. Dari semua kombinasi itu, gue paling sering naik motor, kemudian sepeda, lalu jalan kaki santai, jalan kaki ngebut, naik angkot, dan mobil. Kenapa gue naik motor padahal tuh energinya besar? Ya mengingat naik motor itu melahirkan ide pemikirin untuk nulis ini, topic TA, cinTA, dan sebagainya haha. Naik motor itu irit waktu dan energi meskipun banyak orang bilang “cepet mati lo naik motor” dan “wah lo yang ga sopan ya naik motor, nyusahin yang naik mobil”. Sebenernya lo bisa ngeliat cara orang biasa naik motor aja sama dan biasa naik motor+mobil. Jadi gue bawa motor juga ga sembarangan, gue ngerti gimana rasanya kalo gue naik mobil trus main dipotong aja ama motor.

Sebenernya kita naik transportasi itu karena apa sih? Fungsi ato ke penampilan? Memang sih kalo kembali ke fungsinya, harusnya pakai transportasi umum. Lah gue naik motor? Bukan penampilan juga sih, kalo mau penampilan sih gw minta beli ke ortu kawasaki zx6r, tapi pasti ditabok kanan-kiri-atas-bawah dulu gue, haha. 



Kesimpulan :
1.    Gausah ngumbar-ngumbar hemat energi deh kalo kalian masih pake mobil, apalagi mobilnya lebih boros dari truk kontener, ckckc
2.    Katanya orang sibuk, berarti waktunya kan dikit dan mepet-mepet. Tapi kok banyakan naik mobil yak. Naik sepeda aja sob!


Sori ya kalo ada yang tersinggung, ini bener-bener subjektif haha. Tapi gak ada maksud untuk gimana atau gimana gitu yah, ane ga sebut nama gitu. Cuma sebut merk ajah. Mungkin pemikiran gue masih jauh dari sempurna, yaiya otak gue Cuma satu, yang baca kan ga Cuma satu orang hehe.

Tuesday, March 6, 2012

Hambatan yang Terjadi Pada Kendaaraan Roda Empat

Prolog : Maaf jika rumusnya acak-acakan, entah kenapa ga bisa dikopas dari ms word equationnya. Duh, harusnya gw udah mulai nulis tentang Tugas Akhir, tapi malah ginian yang ditulis haha. Tolong doanya man-teman supaya passion gue perlahan berpindah dari hal ga jelas gini menjadi hal jelas (TA). Makasih.
 
            Kendaraan terbagi menjadi beberapa jenis seperti sedan, jip, truk, bus, dan lainnya. Untuk jenis sedan dan jip, umumnya mempunyai empat roda dengan berbagai macam roda penggerak seperti penggerak roda depan atau biasa disebut Front Wheel Drive (FWD), penggerak roda belakang atau biasa disebut Rear Wheel Drive (RWD), dan penggerak roda depan belakang atau 4-Wheel Drive (4WD). Jenis penggerak pada mobil dapat menentukan prestasinya. Gaya pada mobil yang diberikan ke jalan tersebut berupa traksi dengan torsi merupakan keluaran dari motor bakarnya. Sementara gaya hambatan dapat berupa hambatan aerodinamika, hambatan putar (rolling resistance), dan hambatan sudut. Oleh karena itu, semua hambatan tersebut akan dibahas dengan mengambil contoh nyata pada mobil sedan Dodge Charger 5.7L 2006.
            Secara praktik, torsi keluaran dari sebuah kendaraan bisa diambil datanya menggunakan dyno test. Dari uji tersebut, torsi keluaran akan sedikit berbeda dengan teoritis karena teoritis menganggap kondisinya ideal yaitu tidak ada gesekan bantalan, pelumas, dan lainnya. Torsi atau momen putar (M) ini memberikan gaya ke jalan yang akan mengakibatkan munculnya traksi dan gaya gesek.
 Gambar 1. Traksi dan Gaya yang terjadi pada Roda


            Dari persamaan tersebut, dapat dilihat traksi muncul karena adanya momen putar dan hambatan putar yaitu e.N/r . Nilai traksi tersebut harus memenuhi persamaan kedua yaitu tidak boleh lebih besar dari µs . N . Jika tidak memenuhi, makan ban pada mobil akan mengalami selip, sementara nilai hambatan putar tidak akan bisa lebih besar M/r.



 Grafik 1. Torsi Keluaran terhadap RPM saat Dilakukan Dyno Test
            Pada grafik tersebut dapat dilihat bahwa torsi bergradien positif hingga mencapai titik puncaknya dan akan terus menurun ketika melewatinya. Torsi maksimumnya yaitu 433Nm saat RPM di 4200. Dari data tersebut, didapati besarnya Torsi Zrolling-resistance yaitu 26.59 Nm. Nilai hambatan putar tersebut statis, artinya tidak akan berubah seiring perubahan kecepatan mobil.
            Untuk hambatan selanjutnya yaitu hambatan aerodinamika. Hambatan ini muncul saat mobil bergerak dan nilainya semakin membesar seiring besarnya kecepatan. Oleh karena itu, hambatan aerodinamika merupakan sebuah nilai dengan fungsi kecepatan. 
Zaero = µa . A . v2
            Dari persamaan tersebut, µa merupakan koefisien gesek udara terhadap permukaan mobil, A  merupakan luas permukaan yang berhadapan langsung dengan udara dengan arah tegak lurus terhadap arah gerak mobil, dan v adalah kecepatan mobil.
                 Kecepatan mobil diambil dari besarnya torsi keluaran mobil terhadap kecepatan yang dicapainya tanpa hambatan sama sekali. Kecepatan tersebut menimbulkan adanya gesekan terhadap udara. Nilai yang dihasilkan pun cukup kecil karena bentuk mobil ini adalah sedan. Lain halnya jika menggunakan bis, truk, atau jip karena nilai  A besar. Untuk bisa dijumlahkan, maka hambatan udara tersebut dirubah menjadi torsi hambatan udara dengan cara mengalikannya dengan jari-jari roda.
            Hambatan selanjutnya muncul berupa sudut terhadap arah datar laju mobil. Sudut tersebut mengakibatkan mobil membutuhkan gaya yang lebih besar untuk bergerak daripada dijalan datar. 
Zsudut = m . g . sin θ
            Dari persamaan tersebut, m merupakan massa mobil dan g adalah percepatan gravitasi di bumi. Untuk nilai θ diambil dari beda sudut lintasan mobil terhadap arah datar laju mobil (horizontal). Besarnya nilai Zsudut yang telah diubah dalam bentuk torsi adalah sebesar 432.46 Nm dengan θ sebesar 300. Nilai tersebut statis artinya tidak berubah terhadap besarnya kecepatan mobil.
 
Tabel 2. Perbandingan Torsi Ztotal saat ada θ dan tidak ada θ


Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa θ berpengaruh signifikan terhadap hambatan gerak pada mobil. Karena besarnya torsi hambatan yang terjadi tersebut, gaya total untuk mendorong mobil menjadi berkurang. 

Grafik 2. Torsi Keluaran dan Torsi Hambatan Terhadap Kecepatan.
            Dari grafik tersebut digambarkan torsi keluaran mobil tiap gigi persenelingnya dan torsi hambatan. Torsi hambatan saat ada θ besar. Itu sebabnya saat mobil menanjak, mobil membutuhkan torsi yang besar yaitu dengan cara menurunkan gigi persenelingnya. Semakin kecil gigi persenelingnya, semakin besar torsinya, namun kecepatan yang dapat diraihnya pun tidak besar. Kecepatan maksimum yang bisa diraih adalah perpotongan antara torsi keluaran mobil digigi persenelingnya dengan hambatannya. Untuk kondisi menanjak dengan sudut 25-30 derajat, kecepatan maksimum yang bisa diraih adalah 50 km/jam sementara pada kondisi datar, besanya kecepatan yang bisa diraih sebesar 291 km/h.

 

 

Blogger news

Blogroll

About

tes