Prolog : Maaf jika rumusnya acak-acakan, entah kenapa ga bisa dikopas dari ms word equationnya. Duh, harusnya gw udah mulai nulis tentang Tugas Akhir, tapi malah ginian yang ditulis haha. Tolong doanya man-teman supaya passion gue perlahan berpindah dari hal ga jelas gini menjadi hal jelas (TA). Makasih.
Kendaraan
terbagi menjadi beberapa jenis seperti sedan, jip, truk, bus, dan lainnya.
Untuk jenis sedan dan jip, umumnya mempunyai empat roda dengan berbagai macam
roda penggerak seperti penggerak roda depan atau biasa disebut Front Wheel Drive (FWD), penggerak roda
belakang atau biasa disebut Rear Wheel
Drive (RWD), dan penggerak roda depan belakang atau 4-Wheel Drive (4WD). Jenis penggerak pada mobil dapat menentukan
prestasinya. Gaya pada mobil yang diberikan ke jalan tersebut berupa traksi
dengan torsi merupakan keluaran dari motor bakarnya. Sementara gaya hambatan
dapat berupa hambatan aerodinamika, hambatan putar (rolling resistance), dan hambatan sudut. Oleh karena itu, semua
hambatan tersebut akan dibahas dengan mengambil contoh nyata pada mobil sedan
Dodge Charger 5.7L 2006.
Secara
praktik, torsi keluaran dari sebuah kendaraan bisa diambil datanya menggunakan dyno test. Dari uji tersebut, torsi
keluaran akan sedikit berbeda dengan teoritis karena teoritis menganggap
kondisinya ideal yaitu tidak ada gesekan bantalan, pelumas, dan lainnya. Torsi
atau momen putar (M) ini memberikan gaya ke jalan yang akan mengakibatkan
munculnya traksi dan gaya gesek.
Gambar 1. Traksi dan Gaya yang terjadi pada Roda
Dari
persamaan tersebut, dapat dilihat traksi muncul karena adanya momen putar dan
hambatan putar yaitu e.N/r . Nilai traksi tersebut
harus memenuhi persamaan kedua yaitu tidak boleh lebih besar dari µs . N . Jika
tidak memenuhi, makan ban pada mobil akan mengalami selip, sementara nilai
hambatan putar tidak akan bisa lebih besar M/r.
Grafik 1. Torsi Keluaran terhadap RPM saat Dilakukan Dyno Test
Pada
grafik tersebut dapat dilihat bahwa torsi bergradien positif hingga mencapai
titik puncaknya dan akan terus menurun ketika melewatinya. Torsi maksimumnya
yaitu 433Nm saat RPM di 4200. Dari data tersebut, didapati besarnya Torsi Zrolling-resistance
yaitu 26.59 Nm. Nilai hambatan putar
tersebut statis, artinya tidak akan berubah seiring perubahan kecepatan mobil.
Untuk
hambatan selanjutnya yaitu hambatan aerodinamika. Hambatan ini muncul saat
mobil bergerak dan nilainya semakin membesar seiring besarnya kecepatan. Oleh
karena itu, hambatan aerodinamika merupakan sebuah nilai dengan fungsi
kecepatan.
Zaero = µa . A . v2
Dari
persamaan tersebut, µa merupakan koefisien gesek
udara terhadap permukaan mobil, A merupakan luas permukaan
yang berhadapan langsung dengan udara dengan arah tegak lurus terhadap arah
gerak mobil, dan v adalah kecepatan mobil.
Kecepatan mobil diambil dari besarnya torsi keluaran mobil terhadap kecepatan
yang dicapainya tanpa hambatan sama sekali. Kecepatan tersebut menimbulkan
adanya gesekan terhadap udara. Nilai yang dihasilkan pun cukup kecil karena
bentuk mobil ini adalah sedan. Lain halnya jika menggunakan bis, truk, atau jip
karena nilai A besar. Untuk bisa dijumlahkan, maka hambatan udara tersebut
dirubah menjadi torsi hambatan udara dengan cara mengalikannya dengan jari-jari
roda.
Hambatan
selanjutnya muncul berupa sudut terhadap arah datar laju mobil. Sudut tersebut
mengakibatkan mobil membutuhkan gaya yang lebih besar untuk bergerak daripada
dijalan datar.
Zsudut = m . g . sin θ
Dari
persamaan tersebut, m merupakan massa mobil dan g adalah percepatan
gravitasi di bumi. Untuk nilai θ diambil dari beda sudut lintasan mobil
terhadap arah datar laju mobil (horizontal). Besarnya nilai Zsudut yang telah diubah dalam bentuk torsi adalah sebesar 432.46 Nm dengan θ sebesar 300. Nilai
tersebut statis artinya tidak berubah terhadap besarnya kecepatan mobil.
Dari tabel tersebut dapat
dilihat bahwa θ berpengaruh
signifikan terhadap hambatan gerak pada mobil. Karena besarnya torsi hambatan
yang terjadi tersebut, gaya total untuk mendorong mobil menjadi berkurang.
Grafik 2. Torsi Keluaran dan Torsi
Hambatan Terhadap Kecepatan.
Dari
grafik tersebut digambarkan torsi keluaran mobil tiap gigi persenelingnya dan
torsi hambatan. Torsi hambatan saat ada θ besar. Itu sebabnya saat mobil menanjak, mobil membutuhkan
torsi yang besar yaitu dengan cara menurunkan gigi persenelingnya. Semakin
kecil gigi persenelingnya, semakin besar torsinya, namun kecepatan yang dapat
diraihnya pun tidak besar. Kecepatan maksimum yang bisa diraih adalah
perpotongan antara torsi keluaran mobil digigi persenelingnya dengan
hambatannya. Untuk kondisi menanjak dengan sudut 25-30 derajat, kecepatan maksimum
yang bisa diraih adalah 50 km/jam sementara pada kondisi datar, besanya
kecepatan yang bisa diraih sebesar 291 km/h.
1 comment:
Steel Fit: The Fastest Fits in the Iron Bank, T-Slot
The fastest Fits in the Iron citizen titanium watch Bank, T-Slot has ford focus titanium a range of more does titanium have nickel in it than a few hundred. It makes trekz titanium headphones it extremely easy to spin and take advantage titanium engagement rings for her of more than
Post a Comment