Saat ini saya berdiam di kota Bandung yang menurut saya
kotanya cukup kecil. Sangat berbeda dengan kota kelahiran saya di Ibukota.
Namun banyak kelebihan dari kota Bandung selain temperature udaranya yang lebih
manusiawi daripada Jakarta, yaitu waktu tempuh yang relative lebih pendek dan
fasilitas yang jauh lebih memadai. Rasio angkot dan penumpang yang lebih masuk
akal daripada jumlah jalanan yang tersedia. Meskipun jaraknya tidak terlalu
jauh, namun singkatnya waktu tidak sesignifikan ketika Jakarta sedang sepi.
Jalanan di Bandung relative sempit dan banyak yang rusak. Sebenarnya jumlah
rusaknya itu mirip seperti di Ibukota, namun rusaknya di Bandung itu akibat
pembuatan jalan yang “sekedar” dan memperbaiki jalan tanpa menanggulangi
masalah utamanya, erosi oleh air. Kalau di Jakarta, jarang sekali rusak dengan
penyebab seperti di Bandung. Rusaknya di Jakarta itu kebanyakan proyek “bawah
tanah”, baru saja diperbaiki tidak lama dibongkar lagi dengan alasan ini itu.
Fasilitas lainnya yang tampak adalah Countdown Timer di
lampu merah. Hampir disetiap persimpangan lampu merah disini sudah dilengkapi
alat tersebut. Kalau di Jakarta, hanya jalanan yang ramai dan “mahal” saja yang
tersedia. Sebenarnya apa fungsi alat tersebut?
Fungsi Countdown Timer yaitu membuat arus kendaraan lancar.
Saat lampu hijau dihitung mundur dan sudah mau berganti warna menjadi merah,
seharusnya para pengemudi sudah siap untuk mengerem, sementara pada
kenyataannya, pedal gas malah diinjak keras. Jika semua pengemudi dianggap
dalam kondisi ideal (melakukan hal yang seharusnya itu), kendaraan dari arah
lain juga sudah bersiap sejak warnanya mau berubah dari merah ke hijau.
Sehingga, antrean kendaraan dari depan sampai belakang serempak bergerak karena
sudah bersiap sebelum lampu berubah menjadi hijau. Arus kendaraan pun menjadi
lancar, tertib, dan aman.
Rasanya saya agak kesal ketika saya tepat berada dibelakang mobil paling depan, namun reaksinya lambat ketika lampu berubah menjadi hijau seakan-akan memang alat ini tidak ada. Memang prilaku tiap orang berbeda-beda saat sedang menunggu di lampu merah, namun bukannya kita tetap satu tujuan? Yaitu mencapai tujuan kita dengan cepat dan selamat.
Saya juga lebih senang ketika lampu merah dipasang full LED. Selain karena hemat daya, pancaran sinaran tersebut tidak terlalu menyilaukan dan sangat jelas dilihat meskipun dari jarak jauh, berkabut, ataupun hujan deras.
4 comments:
itu mobil yang didepan anda sepertinya tidak bisa melihat timernya karena terlalu depan
Rip, ane saranin agan bikin countdown yg digitnya ada 3 kykna.. kmrn ane sebel banget nyetir di ibukota.. itu udh 0 malah ganti jadi 99.. kacao
hahaha iya
@malik : nah itu malah mantep, bisa tebak2 pas ngitungnya haha
@frk : malah itu udah 0 tapi masih enoolll dan tetep merah, ngeselin
ya gitu lah bung, yg gw heran kenaapa di bandung jumlahnya lampu merah yang ginian jauh lebih banyak, katanya ibukota tapi... ehm ehm
@semua itu bukannya ngaco, tapi emang di tambahin, itu bisa di atur manual dari pos polisi mau pun traffic management polda metro
Post a Comment