Monday, September 28, 2009

Arus Balik Kendaraan Semarang-Jakarta

Tren mudik memang terjadi tiap tahunnya. Walopun macet ga karuan (bahkan bisa lebih parah daripada macet di jakarta), itu seperti kewajiban. Sebenernya mudik adalah sebuah tradisi adat, bukan agama. Tapi disini saya bukan membahas mengenai arus mudik atau balik melainkan jenis kendaraan yang lewat.

Dari mobil sesuai abjad saja, yaitu Audi dan BMW. Dari brand tersebut saya hanya melihat dua kali BMW seri 3 yang baru jalan. Selain itu tidak ada yang "nongol". Selanjutnya adalah Daihatsu dan Chevy. Daihatsu didominasi oleh Espass dan Xenia sementar itu Chevy tidak ada. Selanjutnya Honda, didominasi oleh CRV(tipe lama), city (lama), jazz rs, dan lainnya minim. Untuk Hyundai, New Atoz dan KIA oleh carnival dan sedona. Selanjutnya Mitsubishi didominasi oleh Gallant, Kuda(lama), lancer(lama). Untuk Proton dan Suzuki, Suzuki muncul dengan Escudo (lama dan Grand), Carry, sementara Proton tidak ada. Toyota sangat melimpah yaitu kijang(kotak, lama, kapsul, Innova, New Innova), korola(lama), camry(baru), vios(lama), alphard. Untuk VW saya hanya melihat Caravelle. Data diatas merupakan data menurut pengamatan di jalan, jadi mohon maaf jika mobil lainnya tidak terlihat(mungkin karena saya lagi tidur atau tidak ketemu).

Untuk motor, didominasi oleh motor bebek pada umumnya dan untuk motor cowok banyak juga seperti Tiger, Megapro, Thunder, Ninja 2-tak(yang 250cc cuma liat 1), Vixion, Scorpio. Malahan untuk Satria F150R saya hanya melihat 2 biji dijalan dan no vespa, malahan ada bajaj.

Sekian laporannya.

Arus Balik Kendaraan

Tuesday, September 8, 2009

Tes-tes(iseng) Toyota Kijang Innova 2009 G







Ini mau cerita langsung aja. Nih mobil kebetulan disewa + driver untuk jalan2 di sumbar. Innova yang notabennye mobil keluarga, ini memang sangat nyaman untuk digunakan jarak jauh. Untuk supir sendiri cukup nyaman dengan ruang kaki luas dan posisi duduk yang tinggi. Tak hanya di situ aja, semuanya kalo disetel bener, gak bakal ada yang kesempitan kok (ukuran badan manusia yang biasa2 saja). Nah perjalanan pertama tuh dari bandara ke pariaman. Itu jalanan mulus banget. Innova jadi bawaannya tidur aja tuh...

Selanjutnya mulai naik ke danau maninjau. Saat diukur melalui GPS N82 itu altitudenye kira2 420m dpl. Tapi perjalanan kesana cukup landai karena trek yang panjang dan selama perjalanan ini Innova sangat mumpuni dengan membawa 5 orang + barang. Setelah itu mau jalan ke bukittinggi yang katanya sih lebih tinggi dari danau itu. Trus supirnya bilang kita akan naik lewat kelok 44(namanya keren juga..haha). Pertama sih bingung kok 44,..ternyata ada 44 belokan sambil nanjak.

Kelok pertama, terkesan sangat harus berhati-hati berhubung kelokannya 180 derajat. Hmmm kira2 kalo di Innova tuh muter stir hampir 360++. Dan dahsyatnya lagi ini tanjakan curamnye parah. Terpaksa Innova turun terus ke gigi-2, itu juga dengan kecepatan awal harus lebih dari 25kmh..kalo ga bakal turun ke gigi-1 dan itu bakal ngangkat lagi berat.. Bayangin aja 44 kelokan @ 180 derajat kec muter+nanjak 25kmh...udah kayak lagi lomba aje... Pas 5 kelokan pertama sih kaget, cuma lama2 asik. Dan ada juga kekhas-an disini, yaitu yang turun(arah kebawah) harus berhenti(bukan mengutangi kecepatan) saat mobil bawah mengklakson dan itu merupakan adat daerah sana. Kalo ada yang menyimpang, orang2 bakal tau kalo yang nyimpang bukan orang situ. Ohya lanjut lagi, di tanjakkan ini hampir tak pernah menggunakan gigi-3. Selain itu kebanyakan mobil2 yang lewat(baik mobil keren maupun pikup) gak pake AC. Alesannya karena supaya mesin bisa ngangkat, suhu disana juga cukup dingin sekitar 20derajat kebawah dan kaca wajib dibuka supaya bisa mendengar klakson. Secara garis besar, Innova dikelokan itu asik banget, ga limbung ato apa2 gitu. Kerasa kaki-kakinya kuat untuk diajak mengulir(treknya mirip ulir). Setelah sampai kelok 44-nya(puncaknya diketahui punya ketinggian 1200++m dpl), jalan terus menurun landai.

Setelah sampai di bukittinggi (kira2 750m dpl, mirip bandung euy) udara kerasa dingin. Ga kaya bandung yg tingginya 11-12 lah. Disana asri banget. Damainya kampung,hehe... Trus muter2 plus nyasar dan balik lagi ke padang lewat jalan utama(pulangnya jalan kebanyakan menurun, sehingga konsumsi bbm pun lebih irit). Bensinnya sisa 1 strip lebih dikit(kira2 kepakai 40L premium) yang digunakan kira2 untuk 500km-an lebih. Jadi itung2 bisa nyampe 12,5km/L. Cukup sangat irit juga ya. Karena Innova V 2004 dalam kota nyampe 7-9km/L dan kalo tol 12km/L. Nah itu Innova yang baru lebih irit padahal dalam mode kombinasi. Hal ini mungkin disebabkan semakin detailnya pembuatan mesin dan rapihnya mesin. Bayangkan saja beda kehalusan detail mesin dan pemasangan bisa beda konsumsi. Ohya sekedar info aja, temen om saya punya bengkel yang bisa ngalusin gitu2. Katanya bener konsumsi bbm jauh lebih irit dan torsi power naik semua. Cuma ya ga murah boi
hehehe
 

Blogger news

Blogroll

About

tes